Presiden Republik Indonesia saat ini, Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, tengah giat-giatnya membangun infrastruktur dibeberapa daerah yang sebelumnya tidak pernah terjama oleh presiden sebelumnya. Dengan pembangun infrastruktur yang terus dilakukan, imbasnya pemerintah harus mencari pinjaman dan menambah beban utang, lantaran pembangunan ini dilakukan dengan memanfaatkan APBN.
Tentu saja APBN sangat terbatas, dan memiliki banyak fungsi lain yang juga tak boleh diabaikan. Pembangunan infrastruktur memang penting, namun disisi lain, negara juga memiliki banyak tanggungan yang juga penting untuk diselesaikan.
Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, ditengah kunjungannya ke Indonesia dalam rangka Infrastructure Finance Forum di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta memberikan pandanganya tentang kemajuan infrastruktur yang ada di Indonesia.
Menurut Kim, pemerintah, BUMN dan swasta dapat bekerja sama dalam hal pembangunan infrastruktur untuk kemajuan ekonomi Indonesia. Dengan bantuan swasta, Kim menilai beban pemerintah Indonesia dalam hal memodali biaya infrastruktur dapat berkurang dengan cukup banyak dan pemerintah Indonesia sendiri dapat lebih fokus mengalihkan alokasi biaya tersebut ke hal lainnya yang diperlukan.
Lebih lagi, Kim turut menyoroti tentang utang luar negeri Indonesia yang juga dapat dikurangi karena bantuan Swasta. Pihak pemerintah Indonesia tidak perlu meminjam atau melakukan hutang luar negeri lebih banyak apabila pada bagian infrastruktur ini dapat dibantu oleh pihak swasta.
Kim juga menyarankan pemerintah Indonesia untuk memainkan aktif pasar modal sebagai sumber pendanaan lainnya. Dengan memiliki banyak alternatif tersebut, Kim menyebut pembangunan infrastruktur di Indonesia sendiri akan berjalan lebih cepat lagi.