Pada tanggal 25- 26 Nopember 2011, PT. Kliring Berjangka Indonesia (Persero) sebagai Pusat Registrasi dalam Sistem Resi Gudang telah meregister Resi Gudang dengan underlying komoditas baru yaitu komoditas kopi sejumlah 3 (tiga) Resi Gudang (RG), yang telah diterbitkan oleh salah satu Pengelola Gudangnya (PG) PT Sucofindo, sebanyak 462,25 ton (462.250 Kg), dengan total nilai barang/RG sejumlah Rp. 26.871.398,- di Gudang Puskud Takengon Bener Meriah, Aceh.
Dengan itu, membuktikan adanya antusias dan kesadaran para petani khususnya di wilayah Takengon Bener Meriah Aceh akan pentingnya memelihara dan menjaga kualitas komoditas kopinya, sehingga dapat diresi gudangkan melalui Gudang Puskud Takengon Bener Meriah Aceh, dan telahdiagunkan untuk Pembiayaan Resi Gudang dari Bank BRI Cabang Takengon Aceh.
Hal ini menunjukkan bahwa perbankan Indonesia semakin mengakui dan mempercayai Resi Gudang. Hal itu juga sebagai agunan utama untuk memperoleh kredit bagi masyarakat khususnya para petani atau pengusaha kopi tersebut, guna dapat mengembangkan dan memajukan produksi kopinya.
NEW YORK: London Metal Exchange, bursa logam terbesar di dunia, mendapat tawaran pengambilalihan dari CME Group Inc, NYSE Euronext dan Intercontinental Exchange Inc. Tawaran tersebut adalah negosiasi awal (informasi Bloomberg dari 3 orang sumber yang menolak disebut namanya).
Diego Perfumo menganalisa bursa dari lembaga investasi Equity Research Desk akanmencapai US$1,3 miliar. Juru bicara LME di London. Chris Evans, mengatakan tawaran yang menarik akan bertemu pada 23 Februari.
LME yang sudah ada 1 abad lalu menangani sekitar 80% dari perdagangan global logam berjangka dan melaporkan rekor volume transaksi senilai US$15,4 triliun tahun lalu. Rencana merger bursa senilai lebih dari US$37 miliar yang diumumkan 15 bulan lalu gagal karena protes populis, yaitu kekhawatiran soal kartel dan volatilitas pasar. Tawaran untuk LME itu perlu persetujuan 75% dari pemilik bursa, termasuk Goldman Sachs Group Inc dan Citigroup Inc.
Alex Kramm, seorang analis UBS AG di New York mengatakan Sulit untuk mendapatkan kondisi ada pembeli potensial di tengah banyaknya kecemasan soal kartel. Menurutnya hambatan terbesar jelas harga dan juga jika ada pihak lain yang berkepentingan, yang lebih suka menjaga LME dalam struktur saat ini dan tidak ingin melihatnya menjadi bagian dari konglomerat bursa yang lebih besar.
CME Group yang berbasis di Chicago adalah pemilik bursa Comex yang menangani emas, perak dan tembaga berjangka. Adapun LME memperdagangkan tembaga, aluminium, nikel, seng, timah, baja dan logam ringan seperti kobalt. Batas waktu tawaran itu 15 Februari dan LME mengatakan pada September lalu mendapat lebih dari 10 pernyataan ketertarikan. Sebuah komite yang terdiri Chief Executive Officer Martian Abbott dan tiga direktur lain dari LME Holdings Ltd akan meninjau tawaran itu. LME mendapat nasihat dari bank investasi AS, Moelis & Co.
Menurut Perfumo penawar lain untuk LME kemungkinan termasuk Deutsche Boerse dan Hongkong Exchanges dan Clearing Ltd. Pejabat dari Deutsche Boerse, Hongkong Exchanges, CME, NYSE Euronext dan ICE menolak memberikan komentar. Tawaran ICE sebelumnya dilaporkan oleh Financial Times. Deutsche Boerse AG diblokir dari upaya membeli NYSE Euronext yang berbasis di New York oleh regulator persaingan usaha Eropa bulan ini. ICE yang berbasis di Atlanta memperdagangkan minyak mentah, kopi dan gula. Menurut analis KBW Inc Niamh Alexander, Intercontinental Exchanges Inc (ICE) yang memiliki ICE Futures Europe di London paling mungkin dipertimbangkan oleh LME. Menurutnya ICE akan mengambil alih kegiatan kliring LME dan meningkatkan perdagangan elektronik seperti yang terjadi setelah membeli New York Board of Trade pada 2007.
LME menerapkan biaya rendah dan berhasil menghasilkan laba bersih 9,5 juta pound sterling (US$14,9 juta) pada 2010 seiring transaksi senilai US$11,6 triliun. LME beroperasiindependen sejak 1877.