Perkembangan teknologi telah membawa dampak yang begitu luas terhadap sektor kehidupan masyarakat. Masyarakat semakin dimudahkan dalam melakukan segala sesuatu. Aktivitas perbankan termasuk salah satunya. Kini, cukup bermodalkan ponsel atau tablet, hampir seluruh aktivitas perbankan dapat dilakukan dengan mudah. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan besar. Apakah disrupsi keuangan ini pada akhirnya akan menempatkan perbankan konvensional menyerah dan digantikan bank digital?
Bank Digital, Sebuah Disrupsi Keuangan dan Teknologi
Kecenderungan masyarakat yang memilih melakukan transaksi melalui aplikasi perbankan dapat dipandang sebagai sebuah disrupsi keuangan dan teknologi. Hal ini karena pola perilaku nasabah seperti ini menghadirkan ‘gangguan’ terhadap pola aktivitas transaksi keuangan yang secara tradisional telah berlangsung untuk waktu yang lama.
Masyarakat tidak lagi beranggapan bahwa seluruh aktivitas transaksi harus dilakukan dengan mengunjungi kantor cabang bank secara fisik. Perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadikan masyarakat lebih memilih aplikasi perbankan. Terlebih di tengah kondisi pandemi saat ini, masyarakat didorong untuk tetap berada di rumah dan menjaga jarak. Hal ini menambah dorongan bagi masyarakat untuk beralih ke bank digital dan perlahan-lahan meninggalkan bank konvensional.
Masa Depan Bank Digital
Dalam kondisi seperti ini, satu pertanyaan mendasar muncul. Akankah di masa depan kita hanya memiliki bank digital? Akankah seluruh lembaga perbankan akan meninggalkan pola konvensional mereka dan beralih ke dunia digital?
Jika mengacu pada ditinggalkannya konsep perbankan konvensional secara menyeluruh, nampaknya hal ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Meski secara menyeluruh terdapat pergeseran besar-besaran dari aktivitas transaksi nasabah ke bank digital, namun hal ini tidak mengabaikan fakta bahwa masih ada masyarakat yang lebih aman melakukan transaksi secara konvensional.
Untuk menanggapi hal ini, langkah yang dilakukan kebanyakan lembaga perbankan adalah menggunakan sistem hibrida. Di satu sisi, mereka tetap mempertahankan kantor fisik terutama di kantor pusat dan beberapa titik lokasi tertentu. Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi para nasabah yang masih ingin melakukan transaksi secara konvensional. Namun di sisi lain, adanya pergeseran transaksi besar-besaran ke digital mengakibatkan semakin tingginya biaya operasional kantor cabang, tanpa menghasilkan keuntungan dalam jumlah sepadan. Hal inilah yang kemudian mendorong bank untuk melakukan penutupan banyak kantor cabang.
Transformasi yang Harus Dilalui
Perubahan pola masyarakat ini adalah sebuah transformasi yang harus dilalui seluruh lembaga perbankan. Perubahan ini justru merupakan bukti bahwa masyarakat tengah mengalami perubahan positif ke arah literasi keuangan yang lebih maju. Dengan naiknya transaksi perbankan melalui bank digital, seluruh aktivitas transaksi akan menjadi lebih cepat dan dengan demikian efektif. Hal ini pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik sehingga menciptakan kemakmuran yang lebih cepat, besar, dan merata.